Bunga (10), nama samaran, menunduk saat ditemui di Mapolsek Abang, Karangasem, Bali, pada Selasa (21/3/2017) sekitar pukul 17.00 Wita.
Didampingi kedua orang tuanya, bocah perempuan asal Kecamatan Abang ini dimintai keterangan polisi terkait kasus yang menimpanya.
Ibundanya, NKD mengatakan bahwa anaknya menjadi korban pelecehan bahkan mungkin kekerasan seksual.
Hal itu terungkap dari perilaku korban.
Hal itu terungkap dari perilaku korban.
Setiap berangkat sekolah, bocah kelas IV SD itu sering membawa uang saku hingga puluhan ribu.
Padahal, NKD hanya memberi bekal uang jajan Rp 2.000 setiap berangkat sekolah.
Yang mengetahui adanya uang saku besar itu pertama kali adalah kakak Bunga, yakni IMW (12).
“IMW satu sekolah dengan adiknya itu. Karena curiga dengan besarnya uang saku Bunga, kakaknya mempertanyakannya. Bunga kemudian mengaku mendapat uang dari tiga orang lelaki yang sedesa dengan kami,” terang NKD.
Tiga hari kemudian, IMW menceritakan perilaku adiknya itu kepada orang tuanya, dan Bunga kali ini diinterogasi oleh orang tuanya.
Di hadapan orang tuanya, Bunga mengaku bahwa uang tersebut didapat dari tiga lelaki yang tinggal satu desa.
Tiga lelaki tersebut memberi uang usai berbuat asusila terhadap gadis berambut panjang yang bertubuh agak ceking itu.
Siapa nama pelakunya?
NKD enggan menyebutkan nama-nama mereka. Info yang beredar, pelecehan seksual dilakukan sejak Desember 2016.
Tiga pelaku pelecehan seksual anak bawah umur itu masih berhubungan kerabat, dan tinggal satu desa. Mereka diduga IMK (50), INK (55), dan INW (49).
“Dulu, korban pernah mengeluh panas dingin dan sakit pada kemaluannya. Setelah itu sembuh, dan kembali normal. Dulu tak ada pikiran ke sana (mengalami pelecehan seksual). Saya pikir cuma menderita sakit biasa,”terang NKD.
Pada Senin (20/3/2017) malam, NKD melaporkan kasus yang menimpa Bunga ke suaminya, IKS.
Langsung saja IKS melaporkan peristiwa itu ke Babinkamtibnas setempat, yang kemudian dilanjutkan ke Mapolsek Abang.
Malam itu juga Bunga dibawa ke RSUD Karangasem untuk divisum.
Kapolsek Abang, AKP Nyoman Sugita Yasa membenarkan adanya laporan terkait pelecehan seksual yang menimpa anak di bawah umur.
Siapa pelakunya? Sugita Yasa enggan membeberkan.
Nama 3 pelaku sudah dikantongi cuma belum bisa disebutkan, karena masih menunggu keterangan dari korban.
“Belum berani kita sebutkan, soalnya masih penyelidikan. Korban susah dimintai keterangan.
Pelaku melecehkan korban dalam waktu berbeda, dan tidak barengan. Tunggu saja, secepatnya kita tangkap pelaku,”janji Yasa.
Pelaku melecehkan korban dalam waktu berbeda, dan tidak barengan. Tunggu saja, secepatnya kita tangkap pelaku,”janji Yasa.
Ditanya terkait hasil visum, Nyoman Sugita Yasa membenarkan ada bekas robek di kemaluan korban.
Apa yang menyebabkan bekas robek, hingga kini belum diketahui.
”Kasus ini masih diselidiki. Korban dan orang tuanya masih dimintai keterangan,” jelasnya.
Sugita Yasa berjanji kasus ini secepatnya diungkap. Pelaku pasti akan ditangkap dan dibawa ke Mapolsek. Pengakuan korban susah diperoleh, karena masih kanak-kanak.(*)
sumber:tribunkota.com
Silahkan Lihat Videonya Di bawah:
loading...