Presiden Joko Widodo buka-bukaan perihal kesukaannya mendengar lagu. Kendati telah menyandang status Kepala Pemerintahan, Jokowi mengaku kerap menyetel lagu-lagu cadas tiap pagi dan malam.
Kebiasaan itu dilakukan Jokowi lebih dari sepuluh tahun lalu.
"50 menit pagi hari, 50 menit malam hari, pasti saya dengarkan musik di dalam mobil. Dari Bogor ke Jakarta dan Jakarta ke Bogor," ujar Jokowi di depan artis, penyanyi dan penulis lagu di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (9/3/2017).
"Hanya kalau ditanya, 'lagunya apa Pak?' Nah, ini jawabnya sulit. Karena lagunya lagu keras semuanya. Lagu cadas semuanya," kata dia.
Jokowi merasa fresh saat mendengarkan lagu kesukaannya itu. Lagu itu membawa pikirannya "istirahat" sejenak dari urusan politik dan ekonomi yang sehari-hari digelutinya.
"Setiap hari yang masuk di saya itu politik, ekonomi, ini yang membuat di sini pusing itu di situ. Tapi begitu kita ketemu musik, langsung fresh lagi," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan, menikmati musik sama seperti menikmati sebuah seni bercerita.
"Kadang-kadang cerita tentang lingkungan hidup, cerita mengenai cinta, cerita mengenai kesedihan, cerita mengenai harapan, cerita mengenai kesulitan dan musik bisa membuat kita lebih optimistis," ujar Jokowi.
Dengan musik, pendengar juga bisa merayakan momen-momen kebahagiaan. Atau musik bahkan menjadi "obat" pelipur lara.
"Melalui musik, kebenaran juga bisa disampaikan apa adanya. Ini yang saya senang. disampaikan apa adanya, masuk ke dalam hati dan pikiran kita semuanya," ujar Jokowi.
Selain itu, Joko Widodo berjanji akan menerbitkan payung hukum terkait Hari Musik Nasional. Payung hukum itu nantinya mengatur waktu pemutaran lagu nasional dan lagu-lagu modern Indonesia dalam satu hari penuh.
"Enggak tahu akan dibuatkan Perpres atau Keppres agar ada Hari Musik Nasional, full dari pagi sampai tengah malam diputarkan semua radio, televisi, departemen store, kafe, rumah musik, mal, semuanya," ujar Jokowi.
Alasannya, kata Jokowi, pemerintah ingin musik Indonesia menjadi tuan rumah di negara sendiri, bukan musik barat atau yang lainnya.
Jokowi mengaku, dia sudah pernah berkomunikasi dengan para pemilik media, baik televisi atau radio. Presiden meminta media massa memutar lagu Indonesia pada waktu-waktu prime time, bukan pada waktu tengah malam.
"Saya kalau dengar pas tengah malam, pas jam setengah satu jam satu atau jam setengah dua saya mau tidur itu baru diputar. Mestinya prime time," ujar Jokowi seraya menyebut lagu nasional akan memberikan kesegaran bagi pemirsa dan pendengar.
"Misalnya pas kita baru pulang kantor, dengar misalnya 'tanah airku Indonesia...negeri elok amat kucinta...' kan senang gitu," ujar Jokowi menyanyikan sepenggal lagu berjudul Rayuan Pulau Kelapa.
"Jangan dijejali politik, ekonomi terus. Beri dong hal-hal yang kita bisa menyegarkan kita," lanjut dia.
Jokowi mengundang sekitar 250 musisi ke Istana Negara, Jakarta. Undangan ini dalam rangka peresmian pembukaan Musyawarah Nasional Persatuan Artis, Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) dan peringatan Hari Musik Nasional 2017.
"Jadi berkumpul ini Insya Allah ada 250 seniman musik, baik yang junior maupun senior yang datang dari seluruh Indonesia, untuk bersama-sama dengan Presiden merayakan Hari Musik Nasional di Istana," kata Ketua PAPPRI Tantowi Yahya. (*)
Silahkan Lihat Videonya Di bawah:

loading...