Suatu hari di dalam toilet sebuah pabrik di Taiwan terdengar ada tangisan seorang bayi yang sangat menyedihkan. Seorang bibi cleaning service mendengar tangisan ini, masuk ke kamar mandi dan melihat ada seorang bayi yang tubuhnya masih berlumuran darah tanpa ada seorang pun di sebelahnya. Sambil mencari orang yang bisa membantunya, bibi ini mencari cara untuk menolong anak ini.
Akhirnya dia berhasil menemukan ibu penjaga asrama pekerja yang jaraknya tidak terlalu dekat dari pabrik itu. Dengan penuh kebingungan dan penuh pertanyaan tentang orang yang melahirkan anak itu, mereka melaporkan keadaan ini ke polisi dan mencari tahu kebenarannya.
Setelah memeriksa hasil rekaman kamera tersembunyi selama berjam-jam, mereka menemukan ibu dari anak ini yang ternyata adalah seorang pekerja pabrik. Setelah membicarakan hal ini dengan manager pabrik, diketahui kalau wanita yang dicurigai ini bernama Xiao-Ying (nama asli disembunyikan). "Hanya dia yang penampilannya sama dengan orang yang terekam di kamera. Tapi waktu kami bertanya untuk pertama kalinya, dia berkata kalau dia masih gadis dan tidak mungkin melahirkan. Tapi setelah mengamati bercak darah yang ada di sepatunya, akhirnya dia mengaku juga." Kata manager dari pabrik yang bersangkutan.
Melihat ibu yang masih sangat muda ini, bibi cleaning service yang menemukan bayi yang "dibuang" itu menjelaskan, "Dia tahu kalau pabrik hampir kosong setelah jam 8 pagi, setelah semua orang bekerja di tengah malam. Waktu aku mendengar tangisan dari si kecil dan menemukannya, dia sudah kedinginan. Aku langsung membungkusnya dengan kain besar yang aku punya dan untung baik suhu tubuhnya bisa meningkat terus sampai normal."
Setelah semuanya selesai diperiksa, pihak pengurus pabrik membawa Xiao-Ying ke dokter untuk diperiksa. Menurut dokter, tidak ada kalainan apapun pada tubuh Xiao-Ying, hanya saja karena vagina dan plasenta Xiao-Ying belum sempat dibersihkan setelah dia melahirkan, dokter harus segera membersihkan semuanya sebelum terjadi infeksi pada tubuh Xiao-Ying.
Saat diwawancarai, Xiao-Ying mengatakan pada wartawan kalau dia lahir pada tahun 1998.
"Jadi kamu kapan tahu kamu hamil?" Tanya wartawan.
"Yah kira-kira 4-5 bulan yang lalu, waktu aku mulai muntah-muntah, perut terasa nggak enak, yah sama kayak orang hamil biasanya, aku merasakan itu sampai kira-kira 9 bulan."
"Orangtua kamu tau?"
"Kalo tau aku pasti dipukul. Jadi sampai hari ini masih belum kasihtau orangtua."
"Terus kok kamu bisa sembunyiin hal ini begitu lama?"
"Nggak pernah ada yang perhatiin aku sih. Ditanya kabarnya juga nggak."
"Lalu gimana kamu lewati masa-masa hamil ini?"
"Sebagian besar waktu kuhabiskan di rumah sama mama dan adikku. Setiap hari bantu keluargaku angkat beban berat. Mama dan adikku juga selalu sibuk, nggak ada waktu untuk tanya keadaanku. Papa dan kokoku kerja di luar dan nggak pernah pulang. Kira-kira baru 2 minggu yang lalu aku dapat pekerjaan di pabrik ini."
Menurut teman sekamarnya, Xiao-Ying tidak pernah ganti baju saat tidur. Saat makan juga selalu keluar kamar sendirian, bahkan nggak jarang membawa pulang banyak makanan. Karena berat badan yang tampak terus bertambah, teman sekamarnya tidak pernah curiga akan kehamilannya.
Setelah perbincangan yang cukup lama, mereka baru tahu kalau ayah dari anak ini seorang yang bernama Shin, yang dikenal Xiao-Ying setelah diperkenalkan oleh bibinya. Mereka akhirnya berpisah karena saat keluarga Xiao-Ying meminta mas kawin sebesar 10 juta, keluarga Shin tidak mau memberikannya dan mereka langsung kehilangan kontak sejak itu. Saat itu, Xiao-Ying sudah hamil, tapi dia tidak sadar.
"Lalu kamu udah lahirin anak ini, kenapa akhirnya nggak mau dirawat?"
"Waktu itu aku cuma merasa perutku sakit banget, karena itu aku ke WC. Tapi nggak disangka, anak itu lahir begitu aja. Aku takut, karena itu aku langsung lari ke luar."
Kemudian sebagai formalitas, ayah dari Xiao-Ying diundang datang ke rumah sakit untuk melengkapi dokumen yang diperlukan untuk operasi.
Ayahnya kemudian berkata, "Xiao-Ying belum menikah, anak ini tidak bisa kami bawa pulang."
"Lalu anak ini harus diapakan?"
"Kami akan berusaha untuk mencari keluarga Shin dan memintanya untuk membawa pulang anaknya."
Bagaimana akhirnya, Cerpen tidak tahu, tapi yang pasti, anak itu keadaannya sudah membaik. Hanya saja dokter mengatakan, karena anak ini sempat kedinginan, pertumbuhannya mungkin akan terhambat, bahkan mengalami kelainan. Sengaja ataupun tidak, yang menderita tetap saja anaknya. Semoga anak ini bisa cepat dirawat dan akhirnya bertumbuh dengan baik.
@Cerpen.co.id
Silahkan Lihat Videonya Di bawah:
loading...